Thursday, January 29, 2015

BUNGA MAWAR DARI KUBURAN

     Cerita ini berawal dari salah satu kuburan di TPU dekat sekolahku.
Namaku Shinta dan adikku bernama Shanti, kami berdua saudara kembar. Aku dan saudara kembarku memutuskan pulang sekolah melewati kuburan. Rumah kami tidak jauh dari sekolah, hanya 150 meter jaraknya. Jadi kami selalu jalan kaki.
Kami berdua melihat ada orang yang baru dikubur. Sepertinya beliau orang nasrani, karena banyak bunga-bunga bagus dan salib disana, aku dan saudara kembarku mebghampiri makam itu.
Aku tertarik pada seikat bunga mawar yang masih dibungkus plastik.
Tapi Shanti tidak mengijinkanku untuk mengambilnya.
Shanti: Shinta, jangan di ambil.. (dengan nada tinggi)
Aku     : Kenapa? Kamu mau juga? Ambil aja sendiri, masih banyak ko..
Shanti: Haduh, bukan itu maksud aku Shinta. Ntar kalo arwah dari kuburan ini
             ngikutin kita gimana? Emang kamu gak takut apa?
Aku     : Halah, aku gak percaya. Ayo pulang..
Shanti: Dasar kepala batu..
Aku mengambil bunga mawar itu dan membawanya pulang.
     Setelah sampai dirumah, bunga mawar itu aku simpan di pot kaca berisi air. Bunga itu terlihat sangat cantik. Awalnya aku tidak merasa ada yang aneh, tapi setelah malam tiba, kami berdua makan malam dan beljar. Kami dirumah hanya tinggal berempat. Aku, Shanti, bi Sumi (pembantu), dan mang Sule (tukang kebun sekaligus penjaga rumah). Orang tua kami sedang ada di luar kota, pekerjaanlah yang mengharuskan mereka pergi, mereka pergi untuk mengurus bisnisnya di Jakarta, mereka disana hanya 1 bulan. Dan sekarang baru 1 minggu mereka pergi.
Setelah belajar kami memutuskan untuk tidur, tapi sebelum tidur aku memandangi bunga mawar yang cantik itu. Lalu aku tidur.
Keesokan harinya aku dan Shanti pergi kesekolah seperti biasa tanpa ada hal aneh yang menerorku. Tetapi setelah kami pulang sekolah, semua suasana disekitar kami berubah. Beberapa kejadian aneh pun bermunculan.
Pertama, saat pulang sekolah dikamar kami tercium bau bunga melati, bau itu hanya datang ketika kami pulang sekolah dan ketika kami akan tidur.
Saat itu kami baru selesai belajar. Lalu kami membahas soal bau bunga melati itu.
Aku     : Kamu nyium bau bunga melati gak?
Shanti: Iya, haaa.. aku takut nih ta, gimana donk?
Aku     : Huust, jangan berisik deh. Aku juga takut tau. Tapi dari mana datangnya bau ini?
Shanti: Ya mana aku tau (dengan wajah yang menyebalkan)
Aku     : Ih kamu ini, aku lagi serius tau. Apa jangan-jangan (pikiranku sudah mulai kacau)
Shanti: Jangan-jangan roh kuburan yang punya bunga mawar ini datang?
Aku     : Jangan sompral deh shan..
(Tak lama setelah perbincangan  itu, ada yang mengetuk-ngetuk jendela. Kami langsung bersembunyi di selimut).
Setelah suara itu hilang, kami langsung tidur. Tapi aku tidak bisa tidur. Aku masih takut, dan aku mempertimbangan pedapat Shanti tadi. Apa benar roh itu meminta bunganya? Tapi aku tidak percaya.
Keesokan harinya kami bangun agak siang, karena hari minggu. Shanti bangun lebih dulu dariku. Dan dia membangunkan aku dengan paniknya.
Shanti: Shinta, bangun Shinta.. (sambil membangunkanku)
Aku     : Iya bawel, ada apa? (sambil menguap)
Shanti: Coba lihat ini (menunjukan selembar kertas padaku)





Aku kaget dan benar-benar tidak percaya. Tapi dari mana datangnya kertas ini?
Tapi jika Shanti yang menulisnya pasti tidak mungkin. Aku tau betul tulisan Shanti. Dan kertasnya juga berbeda. Aku tidak punya kertas seperti itu.
Beberapa menit aku terdiam memikirkan ini semua, karena masih banyak pertanyaan tentang surat itu.
Lalu aku ke dapur untuk menemui bi Sumi.
Aku      : Bi, aku mau cerita.. (semuanya aku ceritakan dengan rinci)
Bi Sumi: Non Shinta ini gimana toh, lha wong udah tau bunga itu ada dikuburan, kenapa
              masih aja diambil? Bukannya gak boleh ya mengambil sesuatu dari kuburan?
Aku      : Iya bi, aku kan Cuma pengen bunga nya aja. Terus gimana nih bi?
Bi Sumi: Ya non kembaliin aja bunganya, non kan bisa beli lagi bunga nya di toko.
              Lagipula bener kata non Shanti, “jangan ngambil sesuatu apa pun dari kuburan
              ntar roh nya ngikutin” buktinya aja non Shinta di ikutin kan?
Aku      : Iya bi.
Bi Sumi: Ya udah, sekarang non kembalikan bunganya. Sambil minta maaf juga ya..
(Aku hanya tersenyum sambil meninggalkan bi Sumi)
Aku dan Shinta bergegas kekuburan dan mengembalikan bunga itu ke tempatnya. Tak lupa aku juga meminta maaf.

Pesan: Jangan mengambil sesuatu disembarang tempat.
       Meskipun sesuatu itu terlihat bagus dan menarik.



JUWITA DESI DWI RAHAYU HERRY SAPUTRI

No comments :

Post a Comment