Thursday, January 29, 2015

Cerpen-Iam Here

I AM  HERE
     Hari ini aku dan keluargaku pindah rumah ke Bogor, tepatnya di daerah XX.
Aku dua bersaudara, dirumah aku tinggal berlima, aku, kak Mia, mama, papa, dan bi Inah. Rumah yang kami tempati saat ini cukup besar, dan bangunan rumahnya juga masih bangunan jaman dulu, bangunan jaman Belanda.
Kami membeli rumah ini dari lelang, jadi kami tidak tau siapa yang tinggal dirumah ini sebelum kami.
Ada satu hal yang membuat kak Mia curiga dengan rumah ini, yaitu rumah ini dijual dengan sangat murah, papaku membelinya dengan harga 200 juta. Tidak sebanding dengan luas tanah dan bangunannya, luas tanahnya 357m dan luas bangunannya 300m. Cukup besar bukan? Ditambah ada loteng di dekat dapur.
Tapi aku tidak peduli dengan semua itu, mungkin rumah ini dijual murah karena rumahnya sudah lama tidak laku.
Begitu masuk ke rumah ini, kak Mia sibuk memilih-milih kamar. Tapi aku tidak, karena bagiku aku mau tidur dikamar yang mana pun itu sama saja.
     Sebulan telah berlalu, sudah sebulan aku tinggal dirumah jaman Belanda ini.
Aku tidak merasakan hal-hal aneh apa pun, apa mungkin aku tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Saat aku pulang sekolah aku melihat kak Mia berada dikamarku. Dia terlihat seperti orang yang ketakutan, dan aku mencoba menanyakan apa yang terjadi padanya.
Aku      : Kak, kakak kenapa?
Kak Mia: Tadi aku liat hantu di deket loteng (dengan mimik wajah ketakutan)
Aku      : Masa sih kak? Halusinasi kali tuh. Masa hantu nongol disiang hari?
Kak Mia: Aku udah sering denger suara-suara aneh setiap malem, semenjak kita
              tinggal dirumah ini, banyak hal-hal aneh yang aku alamin.
              Tapi baru kali ini aku ngelihat hantu.
Aku     : Ok, kalo emang yang kakak ceritain itu bener. Aku pingin ada buktinya
               (Lalu aku berteriak menantang mereka)
               “Hey siapa pun hantu dirumah ini, cepetan keluar. Tunjukin diri kalian
               di depanku”.
Kak Mia: Hust, kamu ini jangan sembarangan ngomong. Kamu sama aja kaya nantang.
Aku      : Biarin (sambil berjalan meninggalkan kak Mia)
Aku sama sekali tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu, itu bukan pertama kalinya aku menantang makhluk-makhluk astral dirumah ini.
Tapi tidak ada satu pun yang muncul dihadapanku.
     Suatu hari aku berjalan-jalan didalam rumah, karena selama aku tinggal dirumah ini, aku belum tau semua tentang ruangan-ruangan yang ada di dalam rumah ini.
Dan aku masuk ke salah satu ruangan, dan ternyata itu sebuah kamar.
Kamar yang sangat indah, seperti kamar seorang Puteri. Tempat tidurnya pun berbentuk kereta kencana, sungguh menakjubkan. Dalam hatiku bergumam
 “Kamar siapa ini?”. Rumah ini sudah lama tidak ditempati, ruangan yang lain tidak sebagus dan sebersih ini. Kamar ini sangat bersih, seperti ada yang menempati.
Tapi siapa yang tinggal di kamar ini? Apa ada orang yang tinggal dirumah ini sendiri? Menurutku itu tidak mungkin. Dan aku pikir orang-orang yang ada dirumah belum tau tentang kamar ini.
Aku segera kembali ke kamar untuk menemui kak Mia, u tuk memberi tau tentang kamar itu.
Dan ketika aku kembali ke kamarku, tidak ada siapa pun dikamarku. Mungkin kak
Mia sudah kembali ke kamarnya. Lalu ditempat tidurku, aku melihat sebuah kertas yang bertuliskan “ I AM HERE, Maria”. Tidak mungkin kak Mia yang menulisnya, karena aku tau ini bukan tulisan kak Mia.
Dari situ aku percaya bahwa mereka ada disekitarku.




Pesan:
      Jangan pernah menantang/ mengusir mereka.
      Karena sejatinya, mereka juga hidup berdampingan
      dengan kita.



JUWITA DESI DWI RAHAYU HERRY SAPUTRI



No comments :

Post a Comment