Tuesday, May 12, 2015

Aku dan Teman-temaN



 
Aku menunggu keempat temanku di depan kelas. Baru saja aku ingin masuk ke kelas, tapi mereka sudah muncul. Ya.. Arjun, Sameer, Aishwarya, dan Renuka adalah teman-temanku.
            “Kalian ini dari mana saja?”
            “Maaf, tadi dijalan macet. Jadi kami terlambat” alasan Arjun
            “Baiklah, ayo masuk” ajakku
Kami semua masuk ke kelas dan menempati bangku yang masih kosong.
Pelajaran pagi ini dimulai dengan Matematika, sebuah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar pelajar, termasuk aku. Ditambah dengan dosen yang galak, itu membuat selera belajarku hilang. Dan akhirnya, jam untuk pelajaran yang menakutkan itu pun berakhir. Diganti dengan mata pelajaran ke dua, yaitu bahasa Inggris. Mata pelajaran yang sangat aku sukai,begitu pun dengan dosennya. Dosennya baik, ramah, cantik, dan juga manis.
Tidak seperti Matematika. Mata pelajaran bahasa Inggris ini mampu menyita seluruh perhatianku, mataku terpusat pada power point yang ditampilkan di white board oleh Mrs.Lara Singh. Beliau sedang mempresentasikan tentang Cara Berkomunikasi dalam Dunia Bisnis. Tak terasa waktu istirahat pun tiba, aku dan teman-temanku menuju ke kantin.
Dan setelah istirahat, ada satu mata pelajaran lagi yang harus kami ikuti.
Aku dan teman-temanku segera kembali ke kelas, setelah istirahat selesai. Kami mulai mengikuti pelajaran yang lain. Dan setelah semua selesai, aku memutuskan untuk pulang kerumah lebih awal.
            “Aku pulang dulu ya”
            “Kenapa? Apa kau tidak mau ikut dengan kami?” tanya Renuka
            “Tidak, aku ingin langsung istirahat”
            “Baiklah.”
                                                            ***
Aku merebahkan tubuhku dikasur dan mulai memejamkan mataku.
Perlahan aku merasa beban dikepalaku mulai berkurang, ya setidaknya semua tugas yang diberikan oleh dosen sudah aku selesaikan.
Aku terbangun dari kasurku ketika mendengar ada yang memanggil namaku,
            “Mega, Mega..” ya, itu pasti ibu.
            “Iya bu, sebentar”
Aku langsung keluar kamar dan menghampiri ibu.
            “Mega, ayo kita makan siang bersama”
            “Iya bu”
Dirumah, aku tinggal bersama ayah, ibu dan kakakku. Aku anak bungsu dikeluarga ini. Kakakku sudah berkerja di salah satu perguruan tinggi di Jaipur, kakakku seorang dosen bahasa Inggris. Usia kakakku 3 tahun lebih tua dariku.
Ayahku seorang akuntan disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan. Disini aku berkuliah di Harem University
Kami tinggal di India sudah 2 tahun, karena ayah di pindah tugas kan ke Jaipur. Aku juga punya saudara yang tinggal disni, adik dari ayahku menikah dengan wanita India dan sampai sekarang beliau menetap di kota ini.
Kebetulan hari ini ayah kerja setengah hari. Jadi, kami bisa makan siang bersama.
Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga biasa, yang disibukan dengan berbagai kagiatan dirumah.
Ya, meskipun begitu aku sangat bersyukur sekali memiliki keluarga yang sangat menyayangiku.
Setelah makan siang, aku masuk ke kamarku dan melihat ponselku. Ternyata ada pesan dari Arjun, dia hanya menanyakan pendapatku tentang buku yang kemarin kami beli. Tapi sayangnya aku belum membacanya, jadi aku tidak bisa memberi pendapat apa pun tentang buku itu.
Arjun adalah salah satu teman dekatku. Aku mengenalnya saat kami masuk kuliah, dia anak yang baik dan juga pintar. Aku dan Arjun selalu berlomba dalam setiap mata pelajaran dikampus kecuali, matematika.
Beberapa kali aku mengajak Arjun ke rumah, karena banyak tugas kelompok yang harus kami kerjakan. Tidak hanya Arjun, tapi Sameer, Aishwarya, dan Renuka juga pernah kerumah.
Kami selalu bersama, dan kami adalah sahabat yang paling kompak (menurutku).
Aku bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka yang baik dan tidak membeda-bedakan agama. Aku, Arjun, dan Renuka beragama Islam. Sedangkan Sameer dan Aishwarya beragama Hindu. Tapi perbedaan itu lah yang membuat kami semakin kompak dan yakin kalau teman tidak melihat perbedaan, apa pun itu.
Pagi yang cerah, burung-burung berkicau riang di pepohonan yang rindang. Cuaca yang sangat mendukung untukku dan teman-temanku berpergian. Hari ini kami berencana untuk jalan-jalan di sekitar kota Jaipur. Biasanya kami hanya pergi ke pameran buku dan pameran kesenian lainnya.
Tapi kali ini Aishwarya mengusulkan untuk jalan-jalan di sekitar kota Jaipur. Meskipun sudah 2 tahun aku tinggal di Pink City ini, tapi aku belum tau benar tentang tempat-tempat rekreasi di sini.
“Hai, udah siapkan” tanya Aish yang berada didalam mobil.
“Iya, tapi tunggu sebentar. Aku ingin berpamitan dulu dengan ibu”
“Oke”
                                                ***
Kami semua langsung berangkat menuju Ameer fort. Ameer fort adalah sebuah benteng yang dibangun diatas gunung oleh Raja Man Singh 1. Bangunan ini sangat dikenal karena gaya arsitekturnya yang memadukan gaya Hindu dan gaya Rajput. Bangunan ini dibagi atas empat area utama, setiap area memiliki pintu masuk dan halamannya masing-masing. Pintu masuknya adalah melalui Suraj Pole (Sun Gate) yang membawa kami menuju Jaleb Chowk yang merupakan halaman dari area pertama. Ameer fort sangat ramai dikunjungi para wisatawan. Setidaknya ada 3000 orang yang berkunjung setiap harinya. Tidak hanya menikmati kemegahan Ameer fort, kami pun mengambil gambar bersama.
“Oh iya, foto dulu yuk”
“Oke” seru teman-teman.
Mentari beranjak tinggi, menandakan hari sudah siang.
Setelah puas berfoto-foto, kami semua memutuskan untuk makan siang di luar. Renuka menyarankan restoran di sekitar Ameer fort menjadi tempat makan siang kami.
Kami memesan Bhatura, makanan yang terbuat dari campuran tepung atta, tepung terigu, dan yogurt, dipasaran biasanya memakai baking soda supaya mengembang saat di goreng. Di rumah, aku tidak pernah membuatnya karena selain tidak tahu, juga agak susah membuatnya.
            Setelah selesai makan siang, kami kembali melanjutkan traveling kami ke tempat wisata yang lain. Tapi, di perjalanan kami melihat pameran kesenian, sepertinya menarik.
            “Kalian tertarik untuk kesana?” tanyaku dengan penuh harapan
            “Hmm, sedikit” jawab Sameer
            “Aku tertarik untuk kesana” jawab Aishwarya
            “Oke, kalau begitu kita kesana ya” kesepakatan Arjun yang menyetir mobil.
            “Lest Go...” seru Renuka.
Kami menghampiri kerumunan itu, disini sangat ramai. Banyak sekali yang dipamerkan disini. Ada baju tradisional dari Ameer, ada perhiasan yang biasa digunakan oleh ratu di Ameer, dan makanan-makanan khas kerajaan Ameer.
Aku hanya membeli baju saja, karena aku sangat menyukai baju-baju ala kerajaan. Lumayan, untuk menambah koleksi bajuku. Aku sudah mendapatkan apa yang aku mau, tinggal menunggu teman-teman yang sedang berbelanja. Aku menunggu mereka di dalam mobil. Dan setelah setengah jam mereka berbelanja ria, akhirnya mereka selesai juga.
            “Renuka, banyak sekali yang kau beli?”
            “Iya, ini juga untuk adikku”
            “Oh, oke. Ayo kita pulang”
Hari ini sangat menyenangkan, meskipun hanya 2 tempat yang kami kunjungi, tapi semua tempatnya menarik.
Dan hari ini, untuk pertama kalinya aku mengunjungi Ameer fort.
***

No comments :

Post a Comment